Senin, 11 Oktober 2010

profesi,profesional dan profesionalisme..apa ya??

Mungkin kita sudah sering mendengar kata-kata profesi,professional dan profesionalisme.tapi ada yang masih bingung ga ya sama pengertian sebenarnya?karena makna yang terkandung dalam kata-kata yang ada di atas itu punya banyak kemiripan yang akhirnya membuat banyak orang pun kebingungan. Untuk itu mari kita bahas satu persatu tentang profesi,professional dan profesioanlisme,supaya nanti kalu ditanya sama bapa,ibu,kaka,adik,kakek,nenek,om,tante,teman-teman dan handai taulan yang lain kita bias sambil nyengir-nyengir jawabnya karena kita sudah tau jawabannya.Yuk kita mulai bahas
·         Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
·         Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya.
·         Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus.
Nah sekarang kan kita sudah tau perbedaanya,sekarang kita kaitkan dengan dunia pendidikan yuu,ketiga kata itu.yang pertama kita mulai dari proesi guru. Profesi guru saat ini memang jadi pembicaraan hangat di masyarakat. Kalau dulu kebanyakan orang tidak mau jadi guru,sekarang semua orang berbutan jadi guru. Kira-kira kenapa ya?menurut pandangan saya yang terlihat kebanyakan orang sekarang menganggap profesi seorang guru adalah profesi yang paling menguntungkan,dengan gaji pokok yang biasa ditambah tunjangan yang luar biasa profesi ini jadi target utama kebanyakan orang saat ini,menurut info yang saya peroleh dari okezonenews.com bahwa gaji dan tunjangan guru di Jakarta bisa mencapai 8 juta/bulan..berikut isi artikelnya:
“JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta menaikkan tunjangan kinerja daerah (TKD) guru di Ibu Kota. Dengan adanya kenaikan TKD itu, take home pay guru PNS golongan IV mencapai Rp8,263 juta per bulan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 41/2010, seluruh guru di DKI memperoleh TKD Rp2,9 juta per bulan. Taufik menjelaskan, TKD merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan padamasyarakat.

”Kalau dulu tunjangan untuk para guru yang sebelumnya bernama tunjangan kesra,tunjangan beras,dan lainnya, kini disatukan menjadi tunjangan kinerja daerah,” kata Taufik kemarin. Taufik melanjutkan, untuk guru PNS golongan III yang sudah mendapat sertifikasi, memperoleh gaji pokok Rp2.763.980, TKD Rp2,9 juta, dan tunjangan sertifikasi Rp2.168.700.

Sehingga, total pendapatannya mencapai Rp7.832.684 per bulan. Sedangkan untuk guru PNS golongan IV, gaji pokok Rp3.195.000 ditambah tunjangan sertifikasi dan TKD, total pendapatan mencapai Rp8.263.700 per bulan.
JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta menaikkan tunjangan kinerja daerah (TKD) guru di Ibu Kota. Dengan adanya kenaikan TKD itu, take home pay guru PNS golongan IV mencapai Rp8,263 juta per bulan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 41/2010, seluruh guru di DKI memperoleh TKD Rp2,9 juta per bulan. Taufik menjelaskan, TKD merupakan bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat.

”Kalau dulu tunjangan untuk para guru yang sebelumnya bernama tunjangan kesra,tunjangan beras,dan lainnya, kini disatukan menjadi tunjangan kinerja daerah,” kata Taufik kemarin. Taufik melanjutkan, untuk guru PNS golongan III yang sudah mendapat sertifikasi, memperoleh gaji pokok Rp2.763.980, TKD Rp2,9 juta, dan tunjangan sertifikasi Rp2.168.700.

Sehingga, total pendapatannya mencapai Rp7.832.684 per bulan. Sedangkan untuk guru PNS golongan IV, gaji pokok Rp3.195.000 ditambah tunjangan sertifikasi dan TKD, total pendapatan mencapai Rp8.263.700 per bulan.”
Dengan gaji dan tunjangan seperti yang disebutkan di atas tentulah profesi ini cukup menjanjikan saat ini. Namun dibalik semua itu diharapkan para profesionalisme di bidang ini dapat bersungguh-sungguh dan maksimal dalam bekerja. Oleh sebab itu para profesionalisme dituntut memiliki:”knowledge,atitude,dan psikologi yang baik dan maksimal”. Sehingga apa yang mereka tampilkan kepada para peserta didik merupakan hasil optimal yang dimiliki para profesional. Nah sampai sudah di akhir tulisan ini. Semoga pembaca,teman-teman sekalian dapat mengerti dan tersenyum tanda mengerti sudah dapat membedakan profesi,professional dan profesionalisme.
SEKIAN…

Senin, 04 Oktober 2010

Hasil vs tuntutan (realita tak seindah mimpi)

 
Miris rasanya menyadari kebobrokan yang terjadi dalam dunia pendidikan di negeri ini. Bayangkan saja tingkat pengangguran yang semakin meningkat,semakin bertambahnya anak yang putus sekolah dan tentunya semakin tingginya tingkat kemiskinan di negeri yang katanya kaya raya ini. Lalu apa yang salah dengan dunia pendidikan??semua pertanyaan yang terus bergelayutan dalam benak kita harus segera kita temukan jawabannya. Mengapa anak-anak yang memiliki kemampuan yang luar biasa akhirnya pun menjadi terbuang sia-sia karena mungkin system pendidikan yang ada. Banyak teori-teori yang dihasilkan yang ingin diujicobakan kepada para peserta didik. Mereka dianggap sebagia kelinci percobaan dari sistem pendidikan yang tak jelas wujud dan tujuannya. Alih-alih untuk mengembangkan potensi yang diiliki para generasi muda,para peserta didik dipaksa menelan bulat-bulat system pengajaran yang terlalu berat,dengan segala tuntutan yang tersaji. Para “orang pintanr” yang menciptakan system yang seperti ini pun akhirnya “membantetkan”potensi yang dimiliki oleh anak-anak peseta didik. Yahh,,seperti kue yang bantet anak-anak itupun akhirnya terbuang karena ketatnya persaingan dan minimya keahlian yang mereka punya karena kesukaan mereka dibabat habis oleh sistem pendidikan yang tak jelas juntrungannya. Jangankan untuk berrmimpi membawa perubahan untuk negeri ini,yang ada justru mereka anak-anak yang memiliki kemampuan yang luar biasa pun akhirnya tersingkir dari negeri mereka sendiri. Lalu apa yang bisa kita lakukan setelah itu?tup tentu kita akan menyesalinya dan membuat kembali ibu pertiwi berduka karena kehilangan potensi-potensi yang luar biasa dikarenakan kebebasan mereka untuk berekspresi tertindas di negeri yang katanya sudah merdeka ini. Kelak jika kita tidak segera bergerak untuk perubahan kita akan tetap berada di posisi belakang atau bahkan munhgkin terus tertinggal dari negera lain. Marilah kita para pendidik,orang tua,masyarakat yang menyadri betul keadaan pendidikan negerinya saat ini mari bergerak kearah perubahan,atau kita akan menyesalinya kelak..

Senin, 27 September 2010

Paradigma Baru Manajemen Kependidikan

1 Trend Masa Kini dan ke Masa Depan
  • Kompetitif : adanya daya saing yang terjadi dalam setiap sisi kehidupan,termasuk dalam dunia pendidikan.Dibutuhkan kemampuan dan kemauan yang menjadi modal utam dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk mencapai hal yang diinginkan dan menjadi juara dalam kompetisi hidup
  • Transparan : adanya keterbukaan sistem sehingga sistem dapat berjalan tanpa adanya kecurigaan,
  • Spesialis : kemampuan lebih mendalam terhadp sesuatu yang membuat nilai seseorang bertambah tinggi baik dalamkehidupan maupun dunia pendidikan,sehingga kendala-kendala yang ada pun mampu diatasi lebih mendetail
  • Profesional : kemampuan seseorang yang dtuntutuntuk dapat menjalankan hak dan kewajibannya secara adil tanpa merugikan pihak lain yang terkait. sehingga pengambilan keputusan ataupun kebijakan dapat lebih bijaksana namun tetap realistis
  • Dinamis : Mencakup terhadap
  1. eksperimenting (percobaan) dimana diharapkan dengan adanya kemauan dan keberanian untuk melakukan percobaan,didapatkan hasil yang dapat membawa pergerakan tersebut  ke arah perbaikan
  2. inventing (menemukan/menciptakan) setelah melakukan percobaan terbentuklah ide-ide ataupun karya karya yang mampu memperbaiki sistem yang kurang baik sehingga mengarah kepada paradigma pendidikan yang lebih baik pula
  3. Growing (perttumbuhan),dengan dua hal diatas maka akan terjadi pertumbuhan yang perlahan tapi pasti membawa dunia pendidikan jauh lebih baik yang akhirnya akan menciptakn regenerasi yang berkualitas pula
2. Tuntutan terhadap kompetensi SDM
  • pengetahuan / wawasan global, dapat melahirkan konsep-konsep yang terupdate,dan mengikuti perkembangan yang ada saat ini sehingga dapat diaplikasikan dengan baik atau tidak terjadinya ketumpangtindihan konsep yang tidak dapat terealisasikan. yang dimana dalam konsep-konsep atau ide-ide yang ada berorientasi terhadap solusi, inocasi dan kreatifitas yang baik,yang mencakup nilai-nilai yang bersifat universala(lintas budaya)
  • Keterampilan Global, yang mencakup komunikasi multi budaya,pemanfaataan teknologi Informasi,Pengembangan Intelectual,Emotional dan Adversity Skill
  • sikap / perilaku. empat karakter sikap yang harus dimiliki oleh sang juara.yang pertama adalah dinamis dan fleksibeel.sehingga dapat menerima perubahan yang bersifat baik untuknya tanpa mengubah karakter kuat yang ada dalam dirinya,yang kedua adalah Inisiatif dan Proaktif,kemampuan seorang juara untuk mampu mengendalikan suasana sehingga tercapai hal yang maksimal,yang ketiga adalah inovatif dan kreaktif,yaitu kemampuan seseorang untuk mampu dan berani melakukan percobaan-percobaan yang dapat bermanfaat untuk banyak orang,sehingga mampu menghasilkan sesuatu yang baru dalam bidang yang ditekuni,yang terakhir adalah mandiri / survive,sehingga kita dapat bertahan dan tidak mudah putus asa ketika jalan yang ditempuh tidak sesuai dengan yang diharapkan dan mampu bangki kembali dari keputusasaan yang mungkin akan menghadang kelak.